8 Celah Yang Mengakibatkan Web Anda Terkuasai

8 Celah Yang Mengakibatkan Web Anda Terkuasai
Daftar Isi Artikel

Keamanan Web seharusnya merupakan prioritas no.1 yang harus selalu di pertimbangkan oleh seorang web administrator dan web developer, tetapi umumnya para pembuat web akan memprioritaskan bagaimana membuat web yang menarik bagi pengunjung dan menempatkan keamanan web di urutan ke-sekian. Padahal, umumnya aplikasi web adalah penghubung terdepan antara user ataupun attacker, sekaligus sebagai pintu masuk ke seluruh data yang relatif penting milik perusahaan anda.

Para pembuat/penyedia web umumnya mengkategorikan keamanan web sebagai suatu hal yang hanya perlu di pikirkan setelah web itu di buat dan siap di gunakan oleh pengguna. Banyak ahli keamanan web bahkan menyatakan bahwa, umumnya keseluruhan website yang ada di internet rentan untuk di kuasai oleh penyerang, dan celah tersebut umumnya relatif gampang ditemukan bahkan untuk di eksploitasi.

Open Web Application Security Project (OWASP) telah merilis satu buah daftar berisi 10 celah teratas yang dapat mengancam website anda, daftar ini pertama kali di rilis di tahun 2004. Daftar yang dibuat di tahun 2007 ini telah sangat berkembang, teknologi web (2.0) baru seperti AJAX dan RIA (Rich internet Application) yang membuat tampilan website semakin menarik dan mengakibatkan timbul berbagai jenis celah baru pun telah di ikutkan

Berikut adalah daftar yang di keluarkan oleh OWASP : 

ARTIKEL LAINNYA


1. Cross Site Scripting (XSS) 


Celah XSS, adalah saat pengguna web aplikasi dapat memasukkan data dan mengirimkan ke web browser tanpa harus melakukan validasi dan encoding terhadap isi data tersebut, Celah XSS mengakibatkan penyerang dapat menjalankan potongan kode (script) miliknya di browser target, dan memungkinkan untuk mencuri user session milik target, bahkan sampai menciptakan Worm.

2. Injection Flaws 

Celah Injeksi, umumnya injeksi terhadap SQL (database) dari suatu aplikasi web. Hal ini mungkin terjadi apabila pengguna memasukkan data sebagai bagian dari perintah (query) yang menipu interpreter untuk menjalankan perintah tersebut atau merubah suatu data.

3. Malicious File Execution 


Celah ini mengakibatkan penyerang dapat secara remote membuat file yang berisi kode dan data untuk di eksekusi, salah satunya adalah Remote file inclusion (RFI).

4. Insecure Direct Object Reference 


Adalah suatu celah yang terjadi saat pembuat aplikasi web merekspos referensi internal penggunaan objek, seperti file, direktori, database record, dll

5. Cross Site Request Forgery (CSRF) 


Celah ini akan memaksa browser target yang sudah log-in untuk mengirimkan "pre-authenticated request"terhadap aplikasi web yang diketahui memiliki celah, dan memaksa browser target untuk melakukan hal yang menguntungkan penyerang.

6. Information Leakage and Improper Error Handling 


Penyerang menggunakan informasi yang didapatkan dari celah yang di akibatkan oleh informasi yang diberikan oleh web aplikasi seperti pesan kesalahan (error) serta konfigurasi yang bisa di lihat. 

7. Broken Authentication and Session Management


Celah ini merupakan akibat buruknya penanganan proses otentikasi dan manajemen sesi, sehingga penyerang bisa mendapatkan password, atau key yang di gunakan untuk otentikasi.

8. Insecure Cryptographic Storage 


Aplikasi web umumnya jarang menggunakan fungsi kriptografi untuk melindungi data penting yang dimiliki, atau menggunakan fungsi kriptografi yang di ketahui memiliki kelemahan.

Seringkali, aplikasi web hanya menghilangkan tampilan link (URL) dari pengguna yang tidak berhak, tetapi hal ini dengan sangat mudah dilewati dengan mengakses URL tersebut secara langsung.

Untuk lebih lengkapnya dalam me-review aplikasi web anda, anda dapat membaca langsung dari situs resmi OWASP.

★★★★

Silahkan Komentar dengan bahasa yang sopan :)

  1. Untuk membuat judul komentar, gunakan <i rel="h2">Judul Komentar</i>
  2. Untuk membuat kotak catatan, <i rel="quote">catatan</i>
  3. Untuk membuat teks stabilo, <i rel="mark">mark</i>
  4. Untuk membuat teks mono, <i rel="kbd">kbd</i>
  5. Untuk membuat kode singkat, <i rel="code">shorcode</i>
  6. Untuk membuat kode panjang, <i rel="pre"><i rel="code">potongan kode</i></i>
  7. Untuk membuat teks tebal, <strong>tebal</strong> atau <b>tebal</b>
  8. Untuk membuat teks miring, <em>miring</em> atau <i>miring</i>