Saturnus Planet Bercincin

Saturnus Planet Bercincin
Daftar Isi Artikel
Saturnus adalah planet dari tata surya, juga dikenal sebagai planet bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, yang mengapa Saturnus tampak tidak terlalu jelas di Bumi. Saturnus telah berkembang ke 29,46 tahun. (Wikipedia)


Misi paling sukses yang dilakukan NASA untuk mengetahui banyak hal tentang Saturnus dilakukan pesawat tanpa awak bernama Cassini. Pesawat ini memulai tugasnya pada tahun 2004 dan berakhir pada 2017 lalu. Ada hal-hal menakjubkan yang berhasil dilaporkan pesawat yang akhirnya terbakar dalam cincin debu Saturnus tersebut.

Baca Juga : Kenapa Roket Terbang Vertikal & Lintasannya Melengkung

Salah satu keberhasilan paling menggembirakan yang dilakukan oleh Cassini adalah berhasilnya pesawat tanpa awak ini sampai di Titan, bulan alami yang dimiliki Saturnus. NASA menyebutkan, Titan memiliki proses kimia yang cukup banyak sebagai awal dari proses biologi terjadinya bumi. Kira-kira mungkinkah Titan bisa menjadi bumi?

Walaupun belum pernah dijangkau oleh manusia, Saturnus ternyata memiliki potensi kehidupan yang berbeda. Cassini memberikan informasi tentang adanya kehidupan makhluk luar angkasa di planet Saturnus. Pesawat pintar ini pernah merasakan ‘lautan alien’ selama dalam misinya memantau Saturnus. Benarkah alien itu memang nyata di Saturnus?

Baca Juga : Ada Gempa Bumi. Apa Yang Harus Dilakukan?


Selain Titan, bulan alami lainnya yang dimiliki Saturnus bernama Enceladus. NASA menyebutkan, walaupun terlihat seperti tidak ramah dengan kehidupan manusia, bulan alami ini juga memiliki potensi kehidupan yang menjanjikan. Penelitian akan terus dilakukan di kedua bulan tersebut.

Mengapa NASA begitu yakin planet bercincin ini memiliki potensi kehidupan yang menjanjikan bagi makhluk bumi? Hal ini dibuktikan dengan adanya mikroba yang menempel pada Cassini selama 20 tahun tidak mati. Padahal mikroorganisme tersebut hidup dalam kondisi tanpa air, udara dan perlindungan dari radiasi. Mengapa bisa demikian?

Selama 13 tahun Cassini bertugas di Saturnus, pesawat ini mampu melaporkan terbentuknya gunung baru di planet bercincin. Juga terjadinya badai raksasa yang mematikan. NASA berkomitmen akan melanjutkan misi penelitian ke Titan pada tahun 2026 mendatang melalui pesawat tanpa awak bernama Dragonfly.

Kira-kira jika benar Saturnus maupun bulan alaminya memiliki potensi kehidupan bagi makhluk bumi, Anda berani mengikuti misi penerbangan ke planet tersebut? Butuh kajian lebih jauh tentunya.

★★★★